Candinata.desa.id -Kesejahteraan. Pertanian merupakan sendi kehidupan bermasyarakat di desa Candinata. Lahan Sawah di desa Candinata memang tidak luas. Tapi dengan luasan minim warga masyarakat desa Candinata tetap optimis melakukan usaha bidang pertanian.

Minggu(11/03/2018) warga masyarakat desa Candinata yang tergabung dalam kelompok tani Sumber Makmur melaksanakan kegiatan kerjabakti membangun kembali tanggul/bendungan sungai Candiwulan. Sungai Candiwulan sendiri berada pada tengah-tengah desa membelah dan sebagai pembatas alam dusun 1, dusun 2 dan dusun 3. Di hulu sungai candiwulan jusyru sebagai pembatas desa di dusun 4, dan 5 sebagai pembatas desa Karangcegak dan karangjengkol.

Usaha masyarakat yang malaksanakan kegiatan bendungan kembali ini terletak di bawah mata air thuk penempang. Dimana thuk penempang sendiri mampu mengeluarkan air 2 liter per detik. Selain mata air thuk penempang ada lagi thuk kajar, dan thuk mulang. Dua thuk ini memang tidak begitu deras mengalirnya. 1 liter per detik kurang lebihnya. Dan thuk mulang serta thuk kajar hanya mengalir saat musim kemarau. 

Bendungan yang sebagaimana di sebutkan di atas sejatinya memang sudah ada semenjak tahun 1970an. Namun karena bendungan masih manual sehingga pada saat banjir di musim hujan bendungan ini jebol terbawa arus banjir. Kejadian ini di analisa dan di musyawarahkan oleh Kelompok Tani sumber Makmur. Dan hasilnya dengan cara manual di bangun kembali sarana peetanian bendungan dengan volume yang cukup lumayan. Yaitu berkisar panjang 8 meter, tinggi 2 meter serta lebar 1 meter. Dengan terbangunnya kembali sarana bendungan tersebut maka saluran irigasi yang panjangnya sekitar 1300 meter ini bisa teraliri air dengan baik. Dan lahan sawah sekitar 15 hekter mudah-mudahan bisa terairi dengan baik sehingga menghasilkan nilai pertanian yang baik dan mampu mensejahterakan warga masyarakat. “(Mirun Pengurus Poktan sumber makmur)* 

Sumber mata air tersebut di atas di pergunakan oleh masyarakat sebagai konsumsi sehari-hari dan sisanya untuk sarana irigasi persawahan warga masyarakat desa Candinata. Bendungan yang sebagaimana di sebutkan di atas sejatinya memang sudah ada semenjak tahun 1970an. Namun karena bendungan masih manual sehingga pada saat banjir di musim hujan bendungan ini jebol terbawa arus banjir.

Kejadian ini di analisa dan di musyawarahkan oleh Kelompok Tani sumber Makmur. Dan hasilnya dengan cara manual di bangun kembali sarana peetanian bendungan dengan volume yang cukup lumayan. Yaitu berkisar panjang 8 meter, tinggi 2 meter serta lebar 1 meter. Dengan terbangunnya kembali sarana bendungan tersebut maka saluran irigasi yang panjangnya sekitar 1300 meter ini bisa teraliri air dengan baik. Dan lahan sawah sekitar 15 hekter mudah-mudahan bisa terairi dengan baik sehingga menghasilkan nilai pertanian yang baik dan mampu mensejahterakan warga masyarakat. (Zaen_24)*